Kunjungi Juga Klub Sastra Kami

SASTRA MEDUSA

Sabtu, 10 Agustus 2013

Nyamuk Mata-Mata, Teknologi Terbaru Dari Amerika

Zaman sekarang, teknologi sudah semakin canggih. Lingkup penggunaannya pun bermacam-macam. Ada yang untuk keperluan hiburan seperti televisi, radio, game, dsb. Ada juga yang untuk kepentingan bisnis, misalnya satelit yang diterbangkan pada orbit bumi di luar angkasa sana.

Ngomong-ngomong tentang teknologi, Amerika Serikat katanya baru mengeluarkan teknologi baru yang berukuran sangat kecil. Katanya teknologi ini dibuat untuk keperluan mata-mata.

Nyamuk adalah hasil produksinya. Tapi, nyamuk ini bukan sembarang nyamuk, lho!

13703245401856655929
Nyamuk ini adalah pesawat mata-mata tanpa awak berbentuk serangga yang telah diproduksi dan didanai oleh Pemerintah Amerika Serikat. Teknologi yang dilengkapi dengan kamera dan mikrofon ini dapat dikendalikan dari jauh.

Nyamuk ini bukan nyamuk sembarangan. Ini adalah Mosquito Micro Air Vehicle (MAV), yang merupakan jenis Unmanned Aerial Vehicles (UAV). Seperti sudah disebut di atas, alat ini adalah robot tanpa awak karena bentuknya yang sangat kecil. Ada juga pesawat terbang tanpa awak yang berukuran lebih besar, yang disebut Drone.

Sebelum MAV yang termasuk dalam salah satu dari Cyborg Insect Drones, ada satu generasi MAV yang berukuran sedikit lebih besar, seukuran lalat, diperkenalkan oleh US Air Force pada tahun 2007 silam.

13703244791498268835


Unmaned Aerial Vehicles, sebagaimana namanya, adalah peralatan pesawat tanpa awak yang digunakan untuk mendukung kerja angkatan bersenjata. Biasanya dilengkapi dengan camera, microphone dan senjata.

Mosquito Drone pada gambar pertama, memiliki jarum suntik yang dapat mengambil sample DNA, secara bersamaan menyuntikkan RFID-chip (Radio Frequency Identification) ke dalam tubuh manusia. RFID adalah perangkat yang menggunakan frekwensi radio untuk mentransfer data, mengidentifikasi dan melacak objek. Jadi, sekali tubuh anda ditanami RFID, maka keberadaan anda dapat dipantau dari mana saja.

Dengan kemampuan mengambil sampel DNA dan menyuntik (sehingga ketika sedang proses, kulit akan terasa gatal seperti terkena gigitan nyamuk asli), maka micro drone dapat digunakan sebagai biological weapon.

Pengendalian jarak jauh micro drone juga dapat dilakukan dengan baik. Micro drone mampu terbang dengan berbagai formasi, dan dapat diterbangkan di medan yang sulit, tanpa bertabrakan atau menabrak objek rintangan.

The Daily Mail, mengabarkan bahwa pihak militer Amerika sedang mengembangkan sebuah alat canggih lainnya, sebuah alat mikro berbentuk lebah yang dapat dikendalikan dari jarak jauh. Para peneliti tersebut membangung seekor serangga robot, memiliki mata seperti kumbang, telinga seperti kelelawar, dan tubuh menyerupai lebah.

Serangga robot ini berfungsi untuk mencari daerah konflik yang sulit untuk dijangkau, dan untuk menemukan korban yang terjebak oleh situasi berbahaya.

Angkatan Udara AS mengakui bahwa pihaknya telah menggunakan serangga robot ini sebagai alat penyusup yang tidak terdeteksi oleh musuh, sehingga mampu memotret, merekam, bahkan menyerang teroris tanpa diketahui.

Beberapa bahkan memiliki sayap yang bergerak, pihak militer berharap orang tidak akan memerhatikan keberadaan pesawat tersebut. Kendaraan Udara Mikro (Micro Air Vehicles, MAV) tersebut kini tengah dikembangkan di Wright-Patterson Air Force Base di Dayton, Ohio.

Untuk membaca artikel lain mengenai teknologi ini, Anda dapat langsung menuju link-link di bawah ini (berbahasa Inggris):


sumber : thecrowdvoice.com
         hankam.kompasiana.com
         kabarnesia.com

0 komentar :

Posting Komentar


 
Copyright (c) 2010 open your eyes to this big world... . Design by WPThemes Expert

Blogger Templates and RegistryBooster .