Kunjungi Juga Klub Sastra Kami

SASTRA MEDUSA

Senin, 05 Agustus 2013

Dampak Negatif Aktivitas Pasif Siswa Saat Libur Sekolah


STUDI DESKRIPTIF TENTANG DAMPAK NEGATIF AKTIVITAS PASIF SISWA SELAMA MASA LIBUR SEKOLAH






SHABRINA IZZATI ADLIAH
SMA NEGERI 10 SAMARINDA
SAMARINDA
2012/2013


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Esa, karena atas kehendak-Nya pengerjaan tugas Research Project ini dapat selesai tepat waktu dengan lancar tanpa hambatan yang berarti.

Kali ini, topik pilihan saya selaku penulis, saya ambil berdasarkan pengalaman pribadi yang saya alami sendiri sebagai siswa yang masih bersekolah. Karya tulis ini membahas tentang dampak-dampak yang dialami siswa saat, maupun setelah mengalami libur panjang, khususnya libur kenaikan kelas.

Libur dalam waktu lama tentunya mempengaruhi siswa dalam berbagai segi, baik segi fisik maupun psikologisnya. Keterangan selanjutnya akan dijabarkan dalam bab-bab berikut dalam karya tulis ini.

Kiranya cukup sekian sambutan saya kali ini, mohon maaf apabila ada salah-salah kata, dan selamat membaca. Semoga apa yang telah saya tulis dapat menjadi ilmu bagi para pembaca sekalian.


DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................... 1
Kata Pengantar....................................................................................... .2
Daftar Isi............................................................................................... 3
BAB I. Pendahuluan................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 4
1.3 Hipotesis.......................................................................................... 4
1.4 Tujuan Penulisan.................................................................................. 5
1.5 Manfaat............................................................................................ 5
BAB II. Pembahasan................................................................................... 6
2.1 Kajian Teori....................................................................................... 6
2.2 Ulasan Masalah.................................................................................... 6
BAB III. Penutup...................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 10
3.2 Saran dan Kritik................................................................................. 10


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Masa liburan sekolah umumnya adalah momen yang paling ditunggu-tunggu oleh para siswa yang masih bersekolah, umumnya libur kenaikan kelas. Karena, selain mereka senang karena dapat menempuh pendidikan di tingkat kelas yang lebih tinggi, liburan kenaikan kelas umumnya memiliki waktu libur yang panjang. Umumnya tiga hingga empat minggu.

Waktu libur itu mereka pergunakan untuk melepas beban pikiran setelah lelah mengikuti kegiatan belajar-mengajar selama setahun serta mengikuti serangkaian tes-tes yang membuat otak lelah. Mereka cenderung akan menghabiskan waktu untuk bermain dan bersantai, sehingga malas untuk melakukan kegiatan lainnya.

Namun sebenarnya, cara menghabiskan waktu liburan yang seperti itu memiliki dampak buruk baik bagi fisik maupun sisi psikologis mereka.

Saya memilih tema ini karena ingin mengulas sedikit tentang masalah-masalah yang akan dialami oleh para siswa tersebut. Mengingat saya sendiri juga merupakan siswa yang masih bersekolah, mungkin akan lebih mudah bagi saya untuk menyimpulkan berbagai dampak yang akan timbul.


1.2  Rumusan Masalah
  1. Bagaimana kecenderungan aktivitas siswa saat libur sekolah?
  2. Bagaimana dampak aktivitas siswa selama liburan sekolah?
  3. Bagaimana cara mengatasi dampak aktivitas siswa selama liburan sekolah?

1.3  Hipotesis
Umumnya, siswa cenderung akan menjadi lebih pasif pada masa libur dibanding dengan saat siswa berada pada masa aktif sekolah. Tentunya, para siswa memilih untuk bersantai-santai setelah lelah belajar saat berada di sekolah. Kegiatan para siswa bisa jadi hanya bermain dan beristirahat, bahkan sebagian siswa memilih untuk tetap tinggal di rumah daripada mengikuti ajakan teman atau keluarga untuk pergi keluar, sekedar untuk berekreasi.

Istirahat memang diperlukan semua orang, tetapi tidak boleh berlebihan. Karena terlalu banyak istirahat menjadikan suatu orang menjadi pasif melakukan kegiatan. Dampaknya, bisa jadi orang tersebut, dalam hal ini siswa, menjadi malas bergerak. Akibatnya tubuh bisa menjadi lemah, dan bisa terkena penyakit. Selain itu bisa juga berdampak pada psikologis siswa, misalnya siswa tersebut menjadi malas berpikir. Bisa jadi, saat sudah waktunya masuk sekolah kembali siswa yang awalnya merupakan salah satu siswa pintar, menjadi siswa yang sulit menerima pelajaran pada saat otaknya dipaksa berpikir lagi. Karena sebelumnya, selama masa liburan sekolah otaknya tidak pernah digunakan untuk berpikir.

Cara mengatasinya adalah dengan rajin bergerak melakukan hal positif. Seperti berolahraga, atau jalan-jalan ke tempat-tempat yang dapat memberi pengetahuan seperti museum, taman budaya, dan lain sebagainya. Bisa juga dengan melakukan hal sederhana seperti mengisi teka-teki silang di waktu luang. Hal kecil tersebut bisa membuat otak tetap berpikir sehingga tidak sepenuhnya menjadi pasif.


1.4  Tujuan Penulisan
Penulisan karya tulis ini ditujukan untuk para siswa. Diharapkan para siswa dapat mengetahui dampak buruk dari menjadi pasif saat mengalami libur panjang sekolah sehingga dapat membenahi diri menjadi lebih aktif. Demi menjaga kondisi fisik dan psikologis siswa itu sendiri.


1.5  Manfaat
Dengan adanya karya tulis ini diharapkan para siswa yang berubah menjadi lebih aktif dapat merasakan dampak positif dari kegiatan yang dilakukannya. Sehingga para siswa dapat merasa lebih sehat, dan pola berpikirnya tidak terganggu.


BAB II
PEMBAHASAN

1.1  Kajian Teori
Aktivitas menurut Anton M. Mulyono adalah “kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik merupakan suatu aktivitas.[1]
Sedangkan menurut Sriyono aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani.[2]
Aktivitas yang dilakukan para siswa dapat berupa aktivitas aktif atau pasif. Namun pada masa liburan, siswa cenderung menjadi pribadi yang pasif.
Menurut Kamus, pasif memiliki arti bersifat menerima saja, tidak giat, tidak aktif.[3] Sedangkan libur sendiri memiliki arti yaitu saat dimana kita telah menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik dan telah mempersiapkan hari esok dengan baik.[4] Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa libur adalah bebas dari bekerja atau masuk sekolah.[5]


1.2  Ulasan Masalah
Permasalahan pokok dari apa yang dibahas pada karya tulis ini adalah bagaimana sikap yang cenderung dilakukan para siswa pada masa liburan sekolah. Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa liburan adalah waktu yang tepat untuk bersantai. Maka tentunya, sebagian besar dari para siswa akan memilih untuk menghabiskan sebagian besar waktu liburan sekolah mereka untuk bersantai, ketimbang aktif melakukan hal-hal lainnya yang lebih bermanfaat.

Bersantai terlalu lama akan menyebabkan para siswa tersebut menjadi pribadi yang pasif selama masa libur. Ada beberapa alasan yang dapat diutarakan berkaitan dengan hal yang telah disebutkan di atas, di antaranya:

  1. Para siswa tentunya merasa lelah dengan kegiatan belajar yang dilakukan selama masa aktif belajar di sekolah.
  2. Dengan datangnya masa libur sekolah, para siswa yang biasa menghabiskan waktu untuk belajar atau beristirahat menjadi punya lebih banyak waktu untuk beristirahat. Mereka cenderung tidak memilih untuk belajar karena beberapa alasan di atas.
  3. Bagi para siswa yang masih berusia remaja, umumnya memilih untuk menghabiskan waktu di dalam rumah untuk bersantai sambil bermain game atau berinternet. Meski ada yang lebih memilih untuk berekreasi keluar rumah, tetapi tentu ada yang tetap memilih untuk tetap berada di rumah. Karena mereka merasa lebih nyaman dengan keadaan di rumah.
Pada akhirnya, alasan yang diutarakan di atas memang dapat digunakan para siswa untuk bermalas-malasan di masa libur sekolah.

Beristirahat memang diperlukan oleh semua orang, tidak terkecuali para siswa itu sendiri. Namun tidak selamanya waktu liburan dihabiskan hanya untuk beristirahat di dalam rumah. Hal ini hanya akan membuat para siswa menjadi pasif saja.

Tentunya menjadi pasif bukanlah suatu hal yang baik. Dengan malasnya tubuh dan pikiran untuk bekerja, banyak hal negatif yang dapat dialami sebagai konsekuensinya.

Pada umumnya, tubuh dan pikiran harus dapat diatur sendiri sehingga dapat melakukan pekerjaannya dengan baik, yang dibarengi dengan istirahat yang cukup, bukan berlebihan. Jika tubuh dibiarkan terlalu lama tidak bergerak, lama-kelamaan tubuh bisa menjadi lemah. Sehingga jika melakukan kegiatan yang berat dalam satu waktu, tubuh menjadi mudah merasa lelah.

Sebagai contoh, dalam jadwal kegiatan belajar di sekolah setidaknya sehari dalam seminggu diadakan jam olahraga. Hal ini diperlukan untuk menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah dan sakit.

Sementara di waktu liburan, yang seharusnya para siswa memiliki waktu lebih banyak untuk melakukan kegiatan di luar ruangan, seperti berolahraga, mereka malah menyia-nyiakan waktu yang mereka miliki untuk bermalas-malasan di dalam rumah. Pada akhirnya akan berakibat buruk bagi kesehatan tubuh mereka.

Kegiatan tubuh yang dilakukan agar tidak menjadi terlalu pasif tidak hanya dapat dilakukan dengan berolahraga. Berekreasi ke berbagai tempat bersama teman atau keluarga juga dapat membuat tubuh tetap aktif bergerak. Selain itu, selama berekreasi ilmu kita bisa jadi bertambah.

Disamping keaktifan gerak tubuh, diperlukan pula keaktifan kerja otak. Hal ini sangat penting mengingat kondisi psikologis yang baik juga perlu dipertahankan. Tentu saja selama bersekolah, otak kita sudah lelah karena terus-menerus digunakan untuk belajar dan berpikir untuk menemukan jawaban dari soal-soal yang diberikan.

Seperti yang telah disebutkan di atas, beberapa siswa tentunya merasa malas untuk membuka buku pelajaran kembali saat mereka mendapatkan waktu untuk bersantai. Mayoritas dari mereka akan berpikir bahwa belajar cukup dilakukan saat masa aktif belajar di sekolah, karena mereka tidak ingin menyia-nyiakan waktu istirahat, atau masa libur panjang yang jarang mereka dapatkan.

Sebenarnya penting untuk membuat otak tetap beraktifitas sebagaimana biasa. Alasannya sama dengan mengapa para siswa harus tetap membuat tubuhnya tetap bergerak aktif, meski di saat libur panjang.

Agar para siswa tidak merasa susah untuk beradaptasi kembali dengan kegiatan belajar di saat tahun pelajaran berikutnya.

Para siswa tidak perlu belajar ekstrim untuk membuat aktifitas otak tetap normal, dan tidak pasif. Melainkan, bisa dilakukan dengan belajar sedikit-sedikit, membaca koran, majalah, novel, mengerjakan beberapa game yang membutuhkan kerja otak, bahkan bisa juga dengan mengerjakan beberapa teka-teki silang.

Yang terpenting adalah bagaimana membuat otak tetap aktif, sehingga sisi psikologis siswa tidak terganggu. Tidak hanya terisi dengan kegiatan bermalas-malasan setiap hari karena hal itu dapat mempengaruhi mereka, bahkan hingga mereka sudah memasuki masa aktif belajar di sekolah. Karena ketika sudah memasuki masa belajar lagi, tidak banyak waktu untuk bersantai yang tersedia.

Apabila terlanjur bagi mereka untuk terus memikirkan bagaimana cara menghabiskan waktu untuk bersantai, tentunya mereka akan mengalami berbagai kesulitan saat belajar. Pikiran tidak bisa difokuskan untuk belajar, sehingga prestasi dapat menjadi turun. Jika sudah begitu, wajar jika para siswa menjadi depresi dengan keadaan yang dialaminya.


BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Masa libur panjang sekolah, terutama saat libur kenaikan kelas memiliki berbagai dampak yang akan ditimbulkan bagi para siswa yang masih bersekolah. Karena waktu libur yang diberikan sangat lama, bisa jadi hal itu membuat para siswa menjadi pasif.

Dengan keadaan pasif mereka yang berlangsung dalam waktu lama, bisa memberikan dampak negatif bagi diri mereka sendiri, terutama pada sisi fisik maupun psikologis mereka.

Cara mengatasi dampat negatif tersebut adalah tidak berlebihan dalam menghabiskan waktu beristirahat, serta melakukan kegiatan sebagaimana biasa,


3.2    Saran dan Kritik
  1. Tidak menghabiskan waktu libur hanya dengan bersantai
  2. Melakukan kegiatan fisik di luar rumah seperti berolahraga atau berekreasi bersama keluarga atau teman ke tempat-tempat tertentu
  3. Melakukan kegiatan yang mengasah otak seperti belajar, banyak membaca, atau mengerjakan game yang mengasah otak

***

[1] Nur, Awala, Pengertian Aktivitas Belajar, http://www.scribd.com, 29 Juni 2013, 10.38 wita
[2] Ibid
[3] ___, Definisi ‘Pasif’, http://www.artikata.com, 29 Juni 2013, 11.31 wita
[4] Sasrawan, Hedi, Arti Liburan Yang Sebenarnya, http://www.hedisasrawan.blogspot.com, 29 Juni 2013, 12.03 wita
[5] ___, Definisi ‘Libur’, http://www.artikata.com, 29 Juni 2013, 12.10 wita

0 komentar :

Posting Komentar


 
Copyright (c) 2010 open your eyes to this big world... . Design by WPThemes Expert

Blogger Templates and RegistryBooster .