Kunjungi Juga Klub Sastra Kami

SASTRA MEDUSA

Selasa, 24 Juni 2014

PENANGANAN SAMPAH DI PULAU DERAWAN DALAM RANGKA PELESTARIAN PENYU HIJAU SEBAGAI TOLOK UKUR KESEIMBANGAN EKOSISTEM

PENANGANAN SAMPAH DI PULAU DERAWAN DALAM RANGKA PELESTARIAN PENYU HIJAU SEBAGAI TOLOK UKUR KESEIMBANGAN EKOSISTEM





OLEH
Riskia Nur Hidayah (1590)
Marlinda Kurniati (1548)
Shabrina Izzati Adliah (1598)













SMA NEGERI 10 SAMARINDA
SAMARINDA
2013


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
ABSTRAK.............................................................................................................. 6
BAB I.     PENDAHULUAN.................................................................................. 7
1.1    Latar Belakang............................................................................................. 7
1.2    Rumusan Masalah........................................................................................ 7
1.3    Hipotesis....................................................................................................... 8
1.4    Tujuan Penelitian.......................................................................................... 9
1.5    Manfaat Penelitian....................................................................................... 9
BAB II.   KAJIAN PUSTAKA............................................................................ 10
BAB III.  METODE PENELITIAN..................................................................... 13
3.1. Jenis Penelitian........................................................................................... 13
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................................. 13
3.3. Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 13
3.4. Instrumen Pengumpulan Data.................................................................... 13
3.5. Prosedur Penelitian..................................................................................... 13
3.6. Keterbatasan Penelitian.............................................................................. 14
BAB IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 16
4.1  Keadaan Umum Pulau Derawan................................................................ 16
4.3  Penyu Hijau Sebagai Tolok Ukur Keseimbangan Ekosistem...................... 17
4.3  Dampak Negatif dari Perubahan Fungsi Pulau Derawan........................... 18
4.4  Penanganan Dampak Negatif dari Perubahan Fungsi Pulau Derawan...... 19






ABSTRAK
          Pulau Derawan merupakan salah satu dari beberapa Pulau yang ada di kota Berau diantaranya adalah Pulau Sangalaki (Pulau telur), Pulau Maratua, Pulau Kakaban, dan Pulau Bilangan yang memiliki populasi penyu hijau cukup banyak. Sejak tahun 1970, penyu hijau adalah biota laut yang paling dominan diantara biota laut lainnya, seperti terumbu karang, bulu babi, ikan, dan bintang laut.
          Keseimbangan Ekosistem dipengaruhi oleh interaksi antarkomponen biotik dan abiotik. Apabila salah satu komponen  ekosistem mengalami gangguan maka akan berdampak pada keseimbangan ekosistem tersebut. Parameter ini dapat dilihat dari adanya penurunan jumlah populasi salah satu biota laut yang dominan pada ekosistem tersebut.

Jumat, 16 Mei 2014

Manusia Yang Merugi Dan Beruntung

Manusia mempunyai dua sisi kehidupan: baik dan buruk. Dari dua sisi ini, manusia dapat terbagi ke dalam empat golongan.

Golongan pertama datang dari manusia yang mampu menampakkan sisi baiknya di hadapan manusia lain. Ia juga mampu menyembunyikan jati dirinya yang jauh lebih mulia di dalam dirinya.

Golongan kedua ialah manusia yang baik di hadapan kawan-kawannya, namun sebenarnya di dalam hatinya ia adalah manusia yang berkepribadian tercela.

Golongan ketiga adalah manusia yang terlihat buruk di mata saudara-saudaranya, namun sejatinyanya jauh di dalam hatinya ia memiliki hati yang amat mulia.

Golongan keempat adalah manusia yang buruk di luar, juga di dalam. Golongan manusia ini adalah golongan manusia yang merugi.

Ada suatu kisah dari Abdurrahman al-Jauzi, ulama besar penganut mazhab Hambali yang menguasai berbagai macam bidang ilmu dan telah menerbitkan banyak buku pada masanya. Kisahnya adalah sebagai berikut.

PANDORA BOX “MU” DAN “TUHAN”



PERINGATAN!
Apa yang ditulis pada paragraf selanjutnya bukanlah suatu ceramah. Tulisan ini sebatas kata-kata absurd dari seorang remaja yang bingung mencari rangkaian kalimat motivasi untuk dirinya sendiri. Ini hanya sindiran untuk diri sendiri.
Maka dari itu, apabila ada kata-kata yang kurang pantas dan kurang bisa dimengerti, mohon dimaafkan. Terima kasih, dan silahkan membaca.


...trust yourselves to fix your own mistery...
...but, for the rest, just give it to the God...

SPACE MAZE IN MATESHIP

PERINGATAN!

Apa yang ditulis pada paragraf selanjutnya bukanlah suatu ceramah. Tulisan ini sebatas kata-kata absurd dari seorang remaja yang bingung mencari rangkaian kalimat motivasi untuk dirinya sendiri. Ini hanya sindiran untuk diri sendiri.
Maka dari itu, apabila ada kata-kata yang kurang pantas dan kurang bisa dimengerti, mohon dimaafkan. Terima kasih, dan silahkan membaca.


di sini aku berperan sebagai kalian, dan kalian sebagai aku…
…kami, adalah aku dan kalian…
…dan kamu adalah kamu, subjek penilai…
…dan mereka, adalah mereka, yang tak memiliki relasi dengan semua ini…

Selasa, 31 Desember 2013

RESENSI - Buka Cakrawala Peninggalan Bangsa Lewat Sejarah Kerajaan Bangsa Indonesia

IDENTITAS BUKU
Judul        : Sejarah Nasional Indonesia Jilid II
Pengarang : Marwati Djoened Poespanegoro Nugroho Notosusanto
Penerbit   : Balai Pustaka
Kota         : Jakarta
Tahun       : 1998 (cetakan kedelapan)
Tebal        : 553 + xxiv
Ukuran      : 23 x 15.5 cm
No. ISBN    : 979–407–408-X

Sejarah adalah hal yang penting untuk dipelajari, mengingat ia merupakan suatu catatan peristiwa masa lampau yang menentukan keadaan masa kini. Mempelajari sejarah bangsa berarti mengungkap cerita tentang bangsa itu sendiri sehingga lebih menghargai bangsa sendiri. Hal ini juga dapat memperkaya wawasan dan dijadikan acuan atau referensi dalam kegiatan pembelajaran.

Salah satu sejarah bangsa Indonesia dapat dipelajari melalui kerajaan-kerajaan yang berdiri dan berjaya di masa lampau, sehingga membawa dampak terhadap kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini. Buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid II karya Marwati Djoened Poesponegoro Nugroho Notosusanto dapat dijadikan sebagai salah satu sumbernya.

Rabu, 25 Desember 2013

Senyumku Di Desember (SIA)

Pada Desember ini,
Aku mengulum senyum
Mengahangatkan beku hati
Yang sejak lama tertidur
                Ini sudah waktunya, barangkali
                Membelai angin, dibelai asa
                Dengan satu tatapan pasti
                Dari mata coklat miliknya
Satu yang rapuh, menguat
Satu yang mustahil, terjadi
Karena aku telah menemukannya
Pada Desember ini
Saat aku mengulum senyum


Konsep Waktu Dan Ragam Manfaatnya Bagi Umat Manusia

oleh Shabrina Izzati Adliah

Hidup tidak pernah lepas dari sesuatu yang terus berjalan, bernama waktu. Entah ia diinginkan, entah tidak. Pula, entah ia dihargai, entah tidak. Waktu akan terus eksis hingga dunia ini berakhir, tanpa bisa diabaikan keberadaannya sama sekali. Waktu, terkesan begitu kompleks karenanya sehingga memiliki makna ganda, majemuk, atau bahkan ambigu.

Tapi, waktu itu sebenarnya apa?

Tentunya pertanyaan ini menggantung di benak banyak orang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung.

(gambar: maramissetiawan.wordpress.com)

 
Copyright (c) 2010 open your eyes to this big world... . Design by WPThemes Expert

Blogger Templates and RegistryBooster .