PERINGATAN!
Apa
yang ditulis pada paragraf selanjutnya bukanlah suatu ceramah. Tulisan ini
sebatas kata-kata absurd dari seorang remaja yang bingung mencari rangkaian
kalimat motivasi untuk dirinya sendiri. Ini hanya
sindiran untuk diri sendiri.
Maka
dari itu, apabila ada kata-kata yang kurang pantas dan kurang bisa dimengerti,
mohon dimaafkan. Terima kasih, dan silahkan membaca.
...trust yourselves to fix your own mistery...
...but, for the rest, just give it to the God...
Dunia
ini memiliki banyak misteri. Mulai dari hal-hal terselubung yang selalu ada di depan mata namun tak
pernah disadari, sampai hal-hal rumit yang membutuhkan analisis dan ketajaman
logika untuk menemukannya.
Terkadang, kau tertarik dengan hal-hal yang
masih “tersembunyi” di jagat raya ini. Itu bagus, jika kau pada akhirnya
bersedia menganggapi rasa penasaranmu karenanya. Naluri manusia adalah banyak.
Salah satunya, naluri untuk menemukan suatu pemecahan atas rentetan fakta
maupun opini yang telah menyenggol sisi haus informasi dalam diri manusia itu
sendiri.
Namun…
Aha!
Terkadang, kau mengabaikan nalurimu. Kau sendiriliah yang memutuskan hubungan
dengan penemuan-penemuan yang “wah” lewat tanganmu. Naluri merupakan ego. Dan
kebanyakan darimu, belum berhasil mengubur sisi keegoisan naluri di lubang yang
paling dalam. Istilah masa kininya: “cuek”, “masa bodo”, dan “emang gue
pikirin?!”
Mari
kita tertawa. Betapa dangkalnya motivasi hidupmu untuk hal yang satu itu.
Ibaratnya kau menyiram api dengan pasir, padahal ada satu sumber air
tak jauh dari lokasimu. Ditekan oleh rasa malas, ego, dan segala
tetek-bengek lainnya, kau menumpulkan nalurimu sendiri. Setara dengan
meremehkan usaha tuhan yang menjadikan kita, para manusia, sebagai “makhluk
paling sempurna”. Tapi kau jangan menangis.
Memang,
adakalanya tak semua misteri di dunia ini dapat kau pecahkan untuk memuaskan
rasa ingin tahumu, karena segala keterbatasan fisik maupun psikis yang kau miliki.
Tak semudah membuka Pandora box, untuk
melihat kejutan yang memberi banyak rasa, tentunya. Terkadang, kotak tersebut
tergembok, perlu usaha untuk membukanya. Yaitu mencari kunci yang belum tentu
mudah untuk ditemukan.
Seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami.
Bukan. Seperti mencari buih di hamparan samudera. Mengerti? Kunci itu ada. Tapi tak akan pernah bisa kau gapai. Mari tersenyum pada kekerdilan kita
di bawah surga-Nya ini.
Tentu,
segala usaha yang dilakukan tak mungkin sepenuhnya sia-sia. Yang perlu kau
lakukan ialah menggali ide seraya mencari solusi, guna membuka kotak-kotak misteri
di dunia ini. Jangan menyerah! (Pahami dua kata absolut tadi).
Selama
kau masih ada, simpan sajalah dulu ego naluri. Kejar misteri yang ada dan
mungkin dipecahkan. Sisakan yang ada namun tak tampak, untuk tetap dimiliki
tuhanmu sendiri. Kalau kau merasa sebagai makhluk-Nya yang “paling sempurna”, yakinlah.
sumber gambar: accountancyage.com
0 komentar :
Posting Komentar