Satu, dua, tiga
Satu yang lemah, tersenyum
Menghitung waktu tanpa tenaga
Untuk raga yang tidak mati ini, belum
Kalau saja
Kau mengerti
Aku tak akan
meminta
Ku kan
tersenyum sepenuh hati
Yang tak
hanya di mata
Delapan, Sembilan, sepuluh
Hitungan mengulur senyum
Tak ada senyum lagi, melainkan peluh
Kini kumengerti, waktu hanya setipis jarum
Yang tak punya kuasa atas-Mu
Dan aku
mendapat peran kecil
Aku, bagai
setetes air di jarum itu
Setetes air
terkucil
Yang setia
mengeluarkan air mata, satu-persatu
Kalau saja Kau mengerti
Aku tak akan meminta lebih
Ku hanya belum ingin mati
0 komentar :
Posting Komentar