Kunjungi Juga Klub Sastra Kami

SASTRA MEDUSA

Selasa, 06 Agustus 2013

Satu - Sepuluh (SIA)

Satu, dua, tiga
Satu yang lemah, tersenyum
Menghitung waktu tanpa tenaga
Untuk raga yang tidak mati ini, belum
            Kalau saja Kau mengerti
            Aku tak akan meminta
            Ku kan tersenyum sepenuh hati
            Yang tak hanya di mata
Delapan, Sembilan, sepuluh
Hitungan mengulur senyum
Tak ada senyum lagi, melainkan peluh
Kini kumengerti, waktu hanya setipis jarum
Yang tak punya kuasa atas-Mu
            Dan aku mendapat peran kecil
            Aku, bagai setetes air di jarum itu
            Setetes air terkucil
            Yang setia mengeluarkan air mata, satu-persatu
Kalau saja Kau mengerti
Aku tak akan meminta lebih

Ku hanya belum ingin mati

Percakapan Bisu (SIA)

Hangat dan sunyi
Mengalir di antara kita
Kita saling menatap, dalam
Mengerti apa yang tak perlu disuarakan
                Satu waktu berjalan pasti
                Membawa jiwa yang utuh
                Merasa dalam getaran euforia
                Yang terkadang sepi
Mengertilah kita, karena mendengarkan
Percakapan di musim semi yang bisu,
Setelah musim dingin berlalu,
Apa yang tak perlu diperdengarkan
                Dua tangan yang menggenggam kembali
                Tak perlu diragukan maknanya
                Kau pasti mengerti
Karena sejak lama, kita mengerti

Gunakan Cloth Bag Sebagai Pengganti Kantung Plastik!


TAHAN LAMA DAN RAMAH LINGKUNGAN: PENGGUNAAN CLOTH BAG DALAM RANGKA MENYELAMATKAN BUMI DARI TUMPUKAN SAMPAH PLASTIK






SHABRINA IZZATI ADLIAH
SMA NEGERI 10 SAMARINDA
SAMARINDA
2012/2013

Korelasi Ekspektasi Pencapaian Prestasi Siswa Dengan Pola Tidur Siswa Yang Berasrama


STUDI KORELASI TENTANG EKSPEKTASI PENCAPAIAN PRESTASI BELAJAR DENGAN POLA TIDUR SISWI BERASRAMA






SHABRINA IZZATI ADLIAH
SMA NEGERI 10 SAMARINDA
SAMARINDA
2012/2013

Korelasi Pola Makan Buruk Dengan Obesitas

STUDI KORELASI POLA MAKAN BURUK DENGAN OBESITAS


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1  Kajian Pustaka
Derajat kesehatan manusia dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah pola makan. Pola makan yang baik dan benar dapat menjadikan tubuh seseorang menjadi sehat dan terhindar dari bermacam penyakit. Sebaliknya, pola makan yang buruk bisa mengakibatkan seseorang mudah terkena berbagai penyakit, di antaranya adalah obesitas. Makan yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan seseorang menderita kelebihan berat badan, atau dalam istilah medisnya biasa dikenal dengan sebutan obesitas.

Namun, sebelum beranjak ke materi inti tentang pola makan buruk yang dapat menyebabkan obesitas, tentunya perlu untuk dijelaskan dulu beberapa pengertian tentang pola makan itu sendiri, dan tentu saja apa itu obesitas. Berikut disajikan beberapa pengertiannya menurut para ahli.

Pola adalah sesuatu yg diterima seseorang dan dipakai sebagai pedoman, sebagaimana diterimanya dari masyarakat sekelilingnya.[1]

Makan, menurut Ustadz Zan Zainul, merupakan proses awal membangun tubuh yang ideal dan proporsional, sedangkan gizi atau nutrisi adalah kandungan terpilih dari makanan yang kita cerna.[2]

Masih membahas tentang pengertian makan, menurut Wahyu Salvana, Makan adalah sebuah proses yang penting bagi tubuh. Dengan makan, tubuh kita mendapatkan nutrisi sekaligus energi yang dibutuhkannya untuk mempertahankan hidup.[3]

Jika kedua kata di atas digabung, akan membentuk kalimat pola makan. Menurut Harper, pola makan (dietary pattern) adalah cara yang ditempuh seseorang atau sekelompok untuk memilih makanan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologism budaya, dan sosial.[4]

Menurut Suhardjo, pola makan adalah cara seseorang atau kelompok untuk memilih dan mengkonsumsi sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologi, psikologi, budaya, dan sosial. Pola makan dinamakan pula dengan kebiasaan pangan, pola pangan.[5]

Pola makan dapat pula diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu.[6] Jika melakukan sesuatu, tentunya ada hasil yang dicapai atau yang ditentukan dari melakukan kegiatan tersebut. Dalam hal ini, pola makan juga ikut menentukan kesehatan bagi tubuh kita.


Pola makan terbagi menjadi dua, yaitu pola makan sehat dan pola makan buruk. Yang dimaksud degan pola makan sehat adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.[7]

Sedangkan pola makan yang buruk menyebabkan asupan makanan yang masuk ke tubuh menjadi tidak teratur. Seseorang bisa saja hanya makan dua kali sehari, tapi dilakukan pada sore dan malam hari dalam porsi yang banyak dalam sekali makan. Hal ini bisa menyebabkan obesitas. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebih.[8]

Menurut Bray dalam hasil penelitian Ayu Fina, obesitas atau kegemukan adalah ketidakseimbangan jumlah makanan yang masuk dibanding dengan pengeluaran energy oleh tubuh. Obesitas juga sering didefinisikan sebagai kondisi abnormal atau kelebihan lemak yang serius dalam jaringan adipose sehingga mengganggu kesehatan.[9] Sedangkan James mengatakan bahwa Obesitas merupakan gangguan metabolis komplek yang disebabkan oleh banyak faktor termasuk genetik dan faktor lingkungan dimana kejadian obesitas merupakan kombinasi dari kedua faktor tersebut.[10]

Menurut Suitor dan Hunter, yang dimaksud dengan kelebihan berat badan (over-weigth) adalah kelebihan berat badan diatas 30% dari berat normal. Sementara itu, obesitas (obesity) adalah kelebihan berat badan sebanyak antara 10-20% dari berat normal.[11]

Secara patofisiologi, obesitas adalah proses penimbunan triasilgliserol berlebih pada jaringan adiposa karena imbalance (ketidakseimbangan antara asupan energi dengan penggunaannya). Obesitas merupakan keadaan patologis sebagai akibat dari konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya (psychobiological cues for eating) sehingga berdampak terhadap penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh.[12]

Obesitas terjadi bila asupan energi melebihi penggunaannya sebagai akibat perubahan genetik maupun lingkungan pengertian biokimiawi dalam tubuh menentukan rasa kenyang dan lapar, termasuk pemilihan macam makanan, selera dan frekuensi makan seseorang. Kondisi dan aktifitas menyimapan kelebihan energi di jaringa dipositi dikomunikasikan ke system saraf sentral melalui mediator leptin dan sinyal-sinyal lain.[13]

Namun, ada juga yang menyatakan bahwa kegemukan (obesitas) sebenarnya tidak identik dengan kelebihan berat badan, melainkan terkait dengan komposisi tubuh dimana terjadi kelebihan lemak. Kelebihan lemak inilah yang berkaitan dengan kejadian metabolic syndrome, yang merupakan resiko gangguan kesehatan pada obesitas.[14]

***


[1] _____, Pola, http://kamusbahasaindonesia.org, 13Maret 2013, 11.14 wita
[2] _____, Pengertian dan Definisi Makan, http://carapedia.com, 13 Maret 2013, 11. 46 wita
[3] Ibid
[4] Universitas Sumatera Utara, Thesis Pola Makan Sehat dan Seimbang, http://repository.usu.ac.id, 13 Maret, 2013, 11.32 wita
[5] _____, Studi Korelasi Kesiapan Belajar Siswa di Sekolah dipandang dari Kebiasaan Asupan Sarapan Siswa, http://riehdrie.blog.uns.ac.id, 7 Maret 2013, 10.54 wita
[6] Admin, Pengertian Pola Makan, http://tipsku.info, 13 Maret 2013, 11.24 wita
[7] Ibid
[8] _____, Obesitas, http://id.wikipedia.org, 7 Maret 2013, 11.12 wita
[9] Fina, Ayu, Thesis Obesitas, http://lib.uin-malang.ac.id, 7 Maret 2013, 11.14 wita
[10] Ibid
[11] Ibid
[12] Ibid
[13] Ibid
[14] Ibid

Senin, 05 Agustus 2013

Dampak Negatif Aktivitas Pasif Siswa Saat Libur Sekolah


STUDI DESKRIPTIF TENTANG DAMPAK NEGATIF AKTIVITAS PASIF SISWA SELAMA MASA LIBUR SEKOLAH






SHABRINA IZZATI ADLIAH
SMA NEGERI 10 SAMARINDA
SAMARINDA
2012/2013

Daur Ulang Limbah Botol Plastik

DAUR ULANG LIMBAH BOTOL PLASTIK SEBAGAI BARANG BERNILAI SENI 





SHABRINA IZZATI ADLIAH
SMA NEGERI 10 SAMARINDA
SAMARINDA
2012/2013

 
Copyright (c) 2010 open your eyes to this big world... . Design by WPThemes Expert

Blogger Templates and RegistryBooster .